Selasa, 10 Mei 2016

Cerpen Remaja " Pupus"

PUPUS
Saat aku berjalan menyusuri sepinnya malam, langkahku terhenti disebuah persimpangan jalan. Suasana yang mencekam, gelap dan tak ada seorang pun disekitar. Saat aku memandang sekitar, aku mulai merasa ketakutan, dan benar saja aku mulai mendengar suara aneh, suara seperti orang yang berjalan cepat. Didepan digelap malam aku melihat sosok perempuan yang berjalan cepat kearahku. Kulihat ditangannya dia memengang sebuah tongkat, dekat dan semakin mendekat kearahku. Aku pun semakin merasa ketakutan, saat ia mulai mengangkat tongkatnya aku semakin ketakutan dan akhinya aku pun berlari menjauh darinya. Aku belari dan berlari kulihat dia pun mengikutiku dan sial aku terjebak dijalan buntu. Sekarang aku tidak tau harus bagaimana saat kulihat kebelakang dia sudah tepat dibelakangku, dia mengangkat tongkatnya dan memukulkannya kearahku sambil berteriak BANGUUUN!!!!, aku pun berteriak ketakutan dan sampai akhirnya aku terbangun dari tidurku, ternyata hanya mimpi pikirku dan saat ku buka lebar mataku kulihat ibuku berdiri disampingku sambil memegang sapu. “kamu mau sekolah apa enggak ?, sudah jam setengah tujuh ini Den !” teriak ibuku. Aku pun bergegas bangun dan segera kekamar mandi.
Namaku Deni, aku seorang pelajar SMU ternama didaerahku. Sekarang aku sudah kelas 2 SMU, aku mempunyai kebiasaan buruk yang sering kulakukan, bangun kesiangan dan berangkat sekolah terlambat. Walaupun seperti itu aku tetap rajin belajar bahkan prestasiku bisa di adu dengan siswa lainya yang tidak pernah terlambat. Pagi itu setelah semua selesai berangkatlah aku kesekolah dan aku pun terlambat lagi. Seperti sudah menjadi kebiasaan, saat dikelas aku pun bisa memberikan alasan terbaikku kenapa aku terlambat dan dengan mudahnya sehingga aku bisa lolos dari hukuman. Saat aku berjalan menuju tempat dudukku aku melihat seorang yang baru dikelas, benar saja ada seorang siswi baru dikelas ku. Karena aku terlalu fokus melihatnya saat berjalan aku sampai tidak melihat kedepan saat berjalan dan benar saja tembok belakang tempat dudukku lah yang akhirnya mengentikan langkahku. Semua siswa dikelas tertawa termasuk siswi baru itu yang tertawa kecil, aku pun malu dan segera duduk. Aku pun masih memandanginya sampai jam istirahat datang, mungkin karena masih baru atau belum punya teman akrab dikelas dia hanya berdiam diri dikelas. Saat jam pulang tiba aku segera bergegas pulang dan sial aku tidak sengaja menjatuhkan buku siswi baru, semua teman ku mulai berteriak dan berkata kalau aku mau cari perhatian, dia pun hanya tersenyum dan aku pun segera pergi setelah ku ambilkan bukannya yang jatuh karenaku tadi.
Sampainya dirumah aku teringat akan wajah siswi baru tadi dan malunya aku karena tingkah bodohku tadi. setelah selesai makan siang aku pergi bermain, diperjalanan aku melihatnya sedang duduk dibangku taman dekat kolam sambil membaca buku. Tapi aku tetap berlalu karena niatku pergi untuk bermain bersama temanku. Lama aku pergi bermain bersama teman hingga sore pun datang, aku pun segera pulang kerumah. Sesampainya aku dirumah aku segera mandi dan mulai mnegerjakan tugas sekolahku, setelah itu aku tidur cepat agar besok aku tidak terlambat. Benar saja aku bisa bangun pagi dan bisa berangkat sekolah tidak terlambat lagi. Saat guru mulai memanggil nama satu persatu siswa dikelas aku mulai memdengarkan dengan teliti dan akhirnya aku tahu siapa namannya. “Lila” itulah namanya, walaupun aku tau namanya tapi aku belum pernah menyapa atau pun berbicara dengannya, sampai akhinya saat pembagian kelompok tugas diskusi aku satu kempok dengannya. Disinilah saat sedang mengerjakan tugas bersama pertama kalinya aku berbicara dengannya setelah dua minggu kami satu kelas. “Lila gimana, sudah kamu cari belum yang kemaren” tanyaku, “sudah Den, ini data yang kamu minta kemarin udah aku ringkas” aku pun mengambilnya dan mulai membacanya. Dihari berikutnya saat diskusi dimulai aku kagum dengannya, dia pandai berbica dan memaparkan hasil diskusi kami kepda teman satu kelas lain. Dia memang memang anak pintar dan juga cantik, itu jadi nilai lebih untuknya.
Setelah hari diskusi itu, kami jadi sering berbicara dia sering bertanya kepadaku kalau ada materi yang belum dipahaminya. Aku pun begitu bahkan ketika aku bisa pun aku bertanya kepadanya, pura – pura tidak tahu supaya aku bisa mengobrol dengannya. Sering kami bersama, dari yang awalnya aku hanya ingin tahu namanya sekarang aku jadi ingin tahu tentang dirinya. Dari yang hanya saling sapa dikelas kini dirumah pun kami saring kirim pesan. Aku mulai mengira kalau aku jatuh hati kepadanya, terkadang saat didekatnya aku tingkah lakuku berubah seperti jadi orang lain saja. Jadi siapa dan jadi apapun aku asal bisa lihat senyum diwajahnya, yang tersenyum karena diriku. banyak yang berubah dariku aku jadi sering bangun pagi dan tidak pernah terlambat lagi. Bahkan guru dikelas pun memujiku mengatakan kalau aku ada kemajuan, kemajuan dalam hal datang tidak terlambat itu saja yang dipujiannya. Siang itu saat pulang sekolah aku dan Lila pulang bersama. Kami berhenti disebuah taman, berbicara dan melakukan banyak hal tentu saja yang jelas aku ingin terlihat keren didepannya. Aku buat lawakan sehingga kami tertawa bersama dan masih banyak lagi. dan dari sanalah aku mengira kalau dia juga jatuh hati kepadaku. Sampai suatu hari saat aku pergi bermian, aku melihatnya bersama lelaki dan sialnya ternyata dia juga melihatku, lalu mengampiriku. “Den, kenalkan ini Adit pacarku” ucapnya kepadaku, saat mendengar kata pacarku entah kenapa aku jadi bingung aku jadi merasa sedih dan serba salah. Tidak lama berbicara aku pun langsung pulang, aku merasa yang awalnya aku riang kini aku bagaikan lebah yang terpisah dari rombongannya, hilang dan tak tau arah.
Dikelas aku jadi pendiam, diam karena aku merasa hilang. Bahkan saat aku diajak Lila berbicara aku jadi tak semangat seperti dulu. Aku hanya menjawab apa yang ia tanyakan saja tak ada kata lain yang keluar dari mulutku, tak ada canda lagi. Aku merasa ada sesuatu yang hilang, ada sesuatu yang terluka, tersasa sakit walaupun tak berdarah. Saat aku seperti ini aku mulai bingung mencari motivasi, Mencari yang bisa menyemangati, karena kalau aku terus begini aku takut ini akan berdampak pada prestasiku. Aku terus berusaha melupakan namun selalu teringat saat aku mulai jatuh hati kepadanya. Lalu aku mulai berpikir jika aku terus menikmati kesedihanku sekarang aku pasti tak akan pernah menikmati kebahagiaanku di hari esok. Setelah sekian hari Aku mulai bangkit dan belajar mengerti akan artinya patah hati, aku mulai bisa menganggap Lila seperti teman lagi bukan seperti orang yang yang kagumi seperti dulu. Aku mulai bisa tersenyum lagi dan masa bodoh dengan cerita indahku yang sempat terukir. Karena Terkadang yang dibutuhkan hanya kesabaran, karena Tuhan menyiapkan sesuatu yang indah diwaktu yang tepat.

Cerpen Remaja " Seli Yang Pergi "

Seli yang pergi
Tak ada seorang pun yang bisa melawan kesepian, terkadang seorang bisa merasa kesepian walaupun dia berada dikeramaian, jika yang terindah dilangit adalah bintang yang bergemerlapan, maka yang terindah dalam hidup adalah kehangatan kasih sayang. Namaku Denis aku tinggal disebuah kota yang penuh dengan kesibukan, aku juga bersekolah disebuah SMU yang membosankan, tak ada teman dan dipenuhi tugas – tugas yang menyesakan. Seperti biasa aku memulai hari disaat aku membuka mata diringi dengan kicauan burung dan sinar mentari, menjalankan rutinintas yang selalu berulang setiap harinya. Kewajibannku dipagi hari adalah pergi kesekolah, jika tidak maka tak ada uang yang kudapat dari orang tuaku. Dikelas tempat dudukku berada dipaling belakang yang penuh ketenangan bahkan aku bisa tidur tanpa terlihat oleh guru. Pagi itu mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan pak Anton sebagai gurunya, saat pelajaran dimulai dia langsung menanyakan tugas yang diberikannya dipertemuan sebelumnya dan sialnya aku lupa untuk membuat tugas tersebut. Ketika semua tugas milik siswa lain sudah dikumpulkan pak Anton pun memanggil namaku, kurasa karena hanya aku saja yang tidak megumpulkan tugas tersebut. “Denis, kenapa kamu tidak mengumpulkan tugas artikel ini” dengan cepat aku pun mulai berpikir dan menjawab pertanyaan pak Anton “maaf pak, saya sedang tertekan, akhir-akhir ini suasana dirumah terasa kurang nyaman” pak Anton pun berkata “bapak rasa kamu harus mencari alasan yang lebih masuk akal untuk tidak mengerjakan tugas ini, bapak ingin selesai pelajaran ini kamu menemui pembimbing belajar kamu supaya kamu tidak malas lagi” itulah saat yang tidak menyenangkan saat aku harus menemui pembimbing belajarku.

Seperti biasa selesai sekolah sebelum pulang aku selalu pegi ketaman dekat rumahku dan duduk disebuah kursi untuk menghabiskan soreku. Saat itu aku memandangi sekitar mataku tertuju pada perempuan yang sedang melukis, lama kupandangi dan dia pun melihat kearahku aku pun tersenyum dan dia pun juga tersenyum. Karena hari pun sudah mulai gelap aku pun pulang kerumah sesampainya kerumah ibuku pun berkata “nak pihak sekolah tadi menelpon ibu, apa kamu dapat masalah lagi ?” “tidak bu, hanya masalah kecil saja” itulah jawabanku dan aku pun langsung pergi kekamar, sebelum tidur saat aku diam dikamar aku teringat akan perempuan yang kulihat ditaman tadi. Pagi hari aku kembali menjalani rutinitasku dan sepulang sekolah aku pergi ketaman dan kali ini ada yang berbeda aku berharap bisa melihat perempuan itu lagi. Lama kupandangi sekitar namun aku tak melihatnya aku pun mulai bosan saat aku ingin pulang ada seorang yang duduk dikursi sebelahku dan ternyata perempuan itu dia pun berkata “hai, setiap ketaman aku sering melihatnmu duduk dikursi ini” aku dengan sedikit malu menjawab “oh iya, aku selalu menghabiskan soreku ditaman ini” dia mengangguk dan memperkenalkan dirinya “namaku Seli, siapa namamu?” aku pun menjawab “namaku Denis”, lama kami berbicara ternyata kami satu sekolah dan yang lebih keren lagi rumah kami satu jalan. Karena hari sudah semakin sore kamipun pulang bersama.
Dipagi hari berikutnya saat aku berjalan menuju sekolah aku bertemu dengannya dan kami pun berjalan bersama kesekolah. Dikelas saat mata pelajran sejarah dimulai aku pun mendapat masalah lagi aku lupa mengerjakan tugas sejarah dan yang lebih lagi aku lupa membawa buku sejarah guru pun menyuruhku keluar dari kelas. Aku pergi ketaman belakang sekolah dan duduk sembari menunggu mata pelajaran sejarah selesai, saat ditaman aku melihat Seli dan teman – temannya sedang belajar bersama ditaman dia pun melihatku dan menghampiriku. “kenapa kamu tidak masuk kelas Denis, bukankah dikelas kamu ada guru?” “iya Sel. Aku disuruh keluar dari kelas karena lupa mengerjakan tugas lagi” itulah jawabku dengan sedikit malu. Setelah hampir satu jam lebih kami mengobrol dan dia banyak menasehatiku aku pun masuk kekelas kembali, saat dikelas masih teringat olehku kata – katanya tadi “Matahari itu selalu bersinar terkadang sinarnya hanya terhalang oleh awan saja, jadi Denis kenapa kamu tidak menghilangkan rasa malasmu saja supaya kamu bisa selalu bersinar”. Seli memang baik hampir dua tahun aku diSMU ini dan baru dia lah yang menjadi temanku karena dia tau betapa pemalasnya aku untuk mengerjakan tugas dia selalu mengingatkan aku utnuk mengerjakan tugas sekolah. Bahkan jika aku tidak bisa dia selalu mengajariku. Sampai di akhir semester presstasiku menigkat dari semester sebelumnya itu menjadi kebanggaan tersendiri buatku.
Saat aku senang dengan hasil belajarku karena motivasi Seli ada hal yang membuatku sedih. Disaat aku mulai suka dan tertarik dengannya Seli memberitahuku kalau dia akan pindah sekolah dia akan pindah keluar kota bersama keluarganya karena urusan pekerjaan orang tuanya. Berkat Seli aku mulai mengerti arti pentingya memiliki seorang teman, orang yang selalu peduli orang yang selalu ada disaat susah dan senang bukan hanya karena hanya ingin bersenang senang. Dan hari itu pun tiba Seli menelponku dan mengajaku pergi ketaman satu hal hal yang kutakutkan dia ucapkan, dia berkata kalau besok pagi dia akan pegi keluar kota pergi kesekolah barunya. Aku pun hanya bisa bisa berkata jangan lupakan aku teman, dia pun mengangguk dan tersenyum seperti saat kami pertama kali berbicara. Ketika Seli pergi Aku pun mulai menjalani hari sendiri lagi tanpa teman yang menemani, namun satu hal yang kuyakin pasti aku bisa bertemu Seli lagi. Dia pernah berkata kepadaku dan masih hangat diingatanku “Jika kita tidak bertanya kita tidak akan tahu jawabannya”. dalam benaku berkata aku ingin segera bertemu denganmu dan menanyakan sesuatu karena aku ingin tahu jawabanmu.

Tutorial Program Kasir Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0

Tutorial Program Kasir
Menggunakan
Microsoft Visual Basic 6.0

Oleh : Nugroho Anis Wijanarko


Dimulai dengan membuka program microsoft visual basic 6.0
Start > all Program > Microsoft Visual Basic 6.0 lalu buka aplikasi visual basic




Maka akan tampil

Kemudian pilih Standard Exe lalu pilih open



Ini adalah tampilan awal visual basic 6.0


Buatlah 3 form
Pilih Project > Add Form > Form lalu Open






Pilih Form 1




Untuk mengubah tampilan menjadi seperti diatas pilih
Object
Properti
Value
Label1
Caption
Back color
Toko ATK Mas Nugroho*
Highlight
Command1
Caption
Back color
Masuk
-
*       *   = nama bisa diganti

 


Buka jendela code pada code editor, ketikan programnya
Private Sub Command1_Click()
Form2.Show
End Sub



Buka form 2






Untuk mengubah tampilan
Object
Properti
Value
Form1
Caption
StartUpPosition
Toko ATK Mas Nugroho*
2 – CenterScreen
Label1
Caption
BackColor
Pilih Barang:
Highlight
Label2
Caption
BackColor
Jumlah:
Highlight
List1
-
-
Text1
Text
(kosong)
Command1
(name)
Caption
cmdkembali
Kembali
Command2
(name)
Caption
cmdhitung
Hitung
Command3
(name)
Caption
cmdselesai
Selesai
Label3
Caption
BackColor
Name
(kosong)
Highlight Text
lblBarang
Label4
Caption
BackColor
Name
(kosong)
Highlight Text
lblHarga
Label5
Caption
BackColor
Name
(kosong)          
Highlight Text
lblJumlah
Label6
Caption
BackColor
Name
(kosong)          
Highlight Text
lblDiskon
Label7
Caption
BackColor
Name
(kosong)          
Highlight Text
lblTotal
* = nama bisa diganti

Setelah semua dirubah maka tampilan akan berubah





Kemudian buka Jendela Code dan pada bagian Code Editor ketikkan kode programnya sebagai berikut :

Private Sub cmdhitung_Click()
Dim harga As Currency, total As Currency
Dim jumlah As Integer
Dim diskon As Single
Dim satuan As String
If List1.Text = "" Then
MsgBox "Anda belum memilih barang !!"
List1.ListIndex = 0
Exit Sub
End If
If Text1.Text = "" Then
MsgBox "Anda belum mengisi jumlah barang !!"
Text1.SetFocus
Exit Sub
End If
Select Case List1.Text
Case "Pensil"
harga = 30000
satuan = "Pak"
Case "Buku"
harga = 50000
satuan = "Lusin"
Case "Kertas"
harga = 45000
satuan = "Rim"
Case "Pulpen"
harga = 25000
satuan = "Pak"
Case "Penghapus"
harga = 10000
satuan = "Pak"
Case "Serutan Pensil"
harga = 9000
satuan = "Pak"
Case "Spidol"
harga = 30000
satuan = "Pak"
Case "Lem"
harga = 20000
satuan = "Pak"
End Select
lblBARANG.Caption = "Barang : " & List1.Text
lblHARGA.Caption = "Harga : " & Format(harga, "Currency") & "/" & satuan
lblJUMLAH.Caption = "Jumlah : " & Text1.Text & " " & satuan
jumlah = Text1.Text
Select Case jumlah
Case Is < 10
diskon = 0
Case 10 To 20
diskon = 0.1
Case Else
diskon = 0.2
End Select
total = jumlah * (harga * (1 - diskon))
lblDISKON.Caption = "Diskon : " & Format(diskon, "0 %")
lblTOTAL.Caption = "Total Bayar : " & Format(total, "Currency")

End Sub

Private Sub cmdkembali_Click()
Form2.Hide
End Sub

Private Sub cmdselesai_Click()
Form3.Show
End Sub

Private Sub Form_Load()
List1.AddItem "Pensil"
List1.AddItem "Buku"
List1.AddItem "Kertas"
List1.AddItem "Pulpen"
List1.AddItem "Penghapus"
List1.AddItem "Serutan Pensil"

List1.AddItem "Spidol"
List1.AddItem "Lem"
End Sub



Buka Form 3


Untuk mengubah menjadi tampilan seperti di atas pilih
Object
Properti
Value
Label1
Caption
Back color
Terima Kasih
Highlight
Command1
Caption
Back color
Keluar
-

Buka jendela code pada code editor, ketikan programnya
Private Sub Command1_Click()
answer = MsgBox("Do you want to quit?", vbExclamation + vbYesNo, "Ditanyakan")
If answer = vbYes Then
End
Else
MsgBox "action canceled", vbInformation, "confirm"
End If
End Sub





Setelah itu saya akan mencoba jalankan apliksi tersebut dengan mengklik star yang ada pada Toolbar Standar Visual Basic


Klik Masuk maka akan muncul tampilan form 2



Kemudian pilih barang dan masukan jumlah lalu pilih hitung



Maka akan muncul hasil untuk barang dan jumlah yang kita masukan




Jika kita tidak memilih barang maka akan muncul tampilan




Jika kita tidak memasukan jumlah barang maka akan muncul tampilan



Setelah selesai mencari jumlah pembayaran klik selesai maka akan muncul tampilan form 3



Jika kita memilih keluar maka akan muncul tampilan




Jika kita memilih Yes maka proses aplikasi Kasir tersebut akan selesai, tapi jika memilih No maka akan muncul tampilan



Klik OK maka proses keluar akan dibatalkan.